Hai, kawan! Kali ini Magazines mau share tentang film
yang sukses karena special effect-nya. Udah pernah denger dan tau apa itu
special effect, kan? Bagi kawan-kawan yang belum tau silahkan dicek post
sebelumnya, ya.. Biasanya untuk menghasilkan adegan yang enggak mungkin
dilakukan, teknologi special effect sangat penting lho. Berikut adalah film
sukses yang pakai special effect versi Magazine. Apa aja sih? Ini dia infonya!
Pertempuran luar angkasa
pada masa itu atau bahkan hingga kini hanya khayalan, bukan? Namun lewat film Star Wars Episode IV: A New Hope
garapan George Lucas kita jadi penasaran dan tentu saja terhibur. Ini semua kerjaanya
si special effect, lho! Sebagai sutradara, George Lucas menciptakan peperangan
di luar angkasa melalui motion control photography,
yang kemudian digarap lebih detail di komputer. Konon, teknologi ini
menjadi sumber inspirasi pembuatan film berikutnya yang mengandalkan visual efect. Film berbiaya 11 juta
dollar itu sukses hingga menciptakan penggemar fanatik Star Wars.
Film
Terminator 2: Judgment Day, juga patut diacungin jempol, kawan!
Untuk urusan special effect, James Cameron (yang mengarang film ini) memang
berambisi membuat sesuatu yang lebih hebat dibanding film sebelumnya, The
Terminator (1984). Saat itu penonton dibuat kagum dengan visual effect-nya,
ketika adegan wajah robot Terminator terbelah dua: terkelupas antara wajah
bentuk robot dan manusia. Bahkan melebur ke berbagai bentuk lain. Terlihat begitu
nyata. Teknik make-up effect saat itu
masih baru, disebut morphing. Film
berbiaya 100 juta dollar ini berkisah tentang robot Terminator yang muncul
untuk melindungi John Connor dari buruan robot T1000. Film ini berhasil meraup
untung sekitar 500 juta dollar.
Manusia bisa terbang?
Superman tuh yang bisa! Pada masa itu, kisah super hero dari DC Comics itu
membuat orang berbondong-bondong ke bioskop. Perkembangan teknologi film saat
itu belum secanggih sekarang. Tapi sutradara Richard Donner enggak hilang akal
untuk bikin Superman beraksi lebih dahsyat: bisa melesat cepat dan terbang.
Special effect yang digunakan masih sederhana, diantaranya menggunakan bluescreen yang bikin Superman terbang.
Padahal aslinya aktor Superman nggak bisa terbang, lho! Tapi penonton cukup
puas menyaksikan film yang menghabiskan sekitar 55 juta dollar itu.
Menampilkan dinosaurus
dalam film? Enggak mungkin! Tapi Steven Spielberg bisa! Dalam film Jurassic
Park yang dirilis tahun 1993, sutradara serba bisa itu menampilkan hewan yang
sudah punah dan membuat banyak orang penasaran ingin menontonnya. Tentu saja
dinosaurus yang ‘berakting’ di film itu nggak beneran, melainkan rekayasa
teknologi film yang dinamakan animatronic. Spielberg membuat robot dinosaurus
yang dikendalikan oleh kru untuk berakting. Lalu diperhalus dengan tampilan
komputer. Saat itu, teknologi animatronik yang membuat donosaurus hidup di film
Jurassic Park memang cukup menghebohkan. Gimana enggak? Habis.. hasilnya
seperti hewan sungguhan sih! Film berbiaya 63 juta dollar itu sendiri bercerita
tentang taman dinosaurus buatan di Isla Nublar dan menbuat hewan berbahaya itu
berkeliaran di pulau.
Siapa sih yang nggak kenal
Toy Story? Yup! Film ini memang sangat terkenal di berbagai kalangan saat ini,
dan menjadi salah satu favorite Magazines. Kehebatan teknologi special effect
yang menggunakan Computer Generated Imagery alias CGI dibuktikan pertama kali
oleh film keluaran pixar: Toy Story. Film yang dirilis tahun 1995 ini saat itu
memang mengandalkan CGI agar bisa menampilkan gambar animasi yang berasal dari
tangan para animator menjadi lebih hidup. Nah, dengan bekal teknologi tersebut,
anak-anak seusia kita, para orangtua dan kakak-kakak kita jadi makin senang
nonton film tersebut. Film yang berbiaya 30 juta dollar itu mengisahkan tentang
Woody, mainan kayu milik Andy yang merasa resah dengan kedatangan mainan baru
Buzz Lightyear. Woody dan teman-temannya cemburu dan khawatir mereka akan
diabaikan oleh Andy. Terjadilah petualangan seru para mainan hidup itu untuk
menarik perhatian tuannya. Selain menarik, cerita dan tampilannya membuat orang
kagum, lho, pada masa itu.
Ini film lama yang sudah
beberapa kali diputar ulang. Walaupun saat ini Forres Gump kalah tenar sama
film lain dan enggak banyak yang tahu, tapi pada jamannya, film drama yang
diperankan oleh Tom Hanks ini cukup memikat penonton, lho! Bukan Cuma karena
jalan ceritanya yang menarik, tapi juga menggunakan special effect. Misalnya
ketika Forres Gump bersalaman dan bertemu Presiden John F. Kennedy yang udah
meninggal. Kok bisa?? Sesungguhnya itu menggunakan tekhnik kamera, kawan. Juga
ketika sosok Letnan Dan Taylor yang dalam film ini tampil tanpa kaki, padahal
sesungguhnya itu hanya manipulasi menggunakan special effect. Meskipun saat ini
efek seperti itu dianggap biasa, namun film berbiaya 55 juta dollar ini bisa
menarik banyak penonton. Kisahnya tentang sosok Forest Gump, cowok yang
kepintarannya dibawah rata-rata bertualang menemui sejumlah orang penting dan
melewati berbagai peristiwa yang menyentuh.
Salah satu special effect
film yang menarik buat diintip bisa kita lihat dalam film Titanic. Film yang disutradarai oleh James Cameron ini dianggap
sukses, salah satunya karena berhasil menerapkan special effect dengan miniatur
kapal mirip versi aslinya ke dalam film. Padahal bukan pekerjaan mudah, lho!
Apalagi kapal sebenarnya memang ada, sehingga kru harus mendesain kapal buatan
sesuai aslinya. Meskipun kapal buatan, tapi ketegangan yang muncul dalam film
ini tetap terasa, kawan. Ditambah lagi ceritanya memang menyentuh, yaitu
mengenai kapal pesiar mewah yang tenggelam di perairan Atlantik. Dalam
perjalanannya itu, banyak kisah menyentuh yang membuat penonton terharu. Film
berbiaya 100 juta dollar ini sukses berat dan sempat memimpin box office
bertahun-tahun sebelum akhirnya dilengserkan oleh Avatar, karya sutradara yang
sama.
Satu lagi film yang
menggunakan special effect keren adalah The Matrix. Film karya Wachowski
Brothers ini bikin kagum banyak orang, bahkan menjadi inspirasi tontonan
lainnya berkat teknologi bullet-time dalam
banyak adegan di film itu. Asal tau aja nih, kawan. Gerakan aktor atau kecepatan
peluru yang dilontarkan senapan musuh dalam film itu jadi sangat lambat.
Tujuannya agar penonton bisa mendapatkan gambaran detail adegan itu. Hasilnya
mengagumkan. Film ini bercerita tentang petualangan di dunia virtual penuh
dengan aksi, dimana dunia akan dikuasai mesin. Film yang menelan biaya sekitar
63 juta dollar ini dibintangi Keanu Reeves.
Film trilogi The Lord of The Rings dimulai dari The Lord of The Rings: The Fellowship of The Ring. Film yang
disutradarai Peter Jackson ini diadaptasi dari sebuah novel fantasi. Dalam film
yang biayanya mencapai 285 juta dollar ini dikenal dengan karakter-karakter
unik yang berdampingan dengan karakter manusia. Untuk menampilkan sosok itu,
Peter Jackson membuat special effect menggunakan CGI dengan menciptakan
karakter yang dibuat dari komputer. Pada masa itu, teknologi ini juga cukup
diperbincangkan. Film ini berkisah tentang cincin yang memiliki kekuatan bagi
pemiliknya dan diperebutkan banyak pihak. Selain kisahnya menarik, juga banyak
karakter unik yang muncul. Enggak usah heran jika dua film berikutnya masih
banyak ditonton orang juga, yaitu: The Two Towers (2002), dan The Return of The
King (2003).
Banyak yang berdecak kagum
usai nonton Avatar, apalagi dalam format 3D. Soalnya kita dibuat seperti berada
di dunia yang sama dengan karakter di film tersebut. Kehebatan film karya James
Cameron ini memang dibuat dengan teknologi CGI 3D paling baru. Setiap adegan
dibikin detail, dengan menyatukan gerakan aktor sesungguhnya di studio dan
aktor rekaan yang dibuat dan ‘berakting’ di dalam komputer. Hasilnya? Ya,
karakter ciptaan sedang beraksi di dunia yang juga hasil ciptaan komputer CGI.
Seperti kita tahu, film ini berkisah tentang sekelompok manusia yang ingin
menguasai sumber energi baru di planet Pandora. Masalahnya, mereka harus berhadapan
dengan bangsa Na’vi yang cinta damai. Pertempuran pun nggak bisa dihindarkan,
komunitas Na’vi dan planetnya yang dipenuhi dengan flora fauna yang unik dan
indah jadi berantakan. Untuk menggambarkan suasana itu, James Cameron
merekayasa sendiri kamera untuk pengambilan gambar. Terutama makhluk bangsa
Na’vi dan Planet Pandora yang menggunakan grafis 3D. Makanya, wajar saja jika
film yang menelan biaya 310 juta dollar ini ditampilkan dalam format RealD 3D,
Dolby 3D, XpanD 3D, dan Imax 3D. Film ini melesat ke peringkat pertama sebagai
film yang memiliki pendapatan terbaik sepanjang masa senilai 2,6 milyar dollar.
Tentu saja menggeser Titanic (1997) yang meraup 1,8 dollar. Kerrennn!!
So, menarik nggak info kali ini? Well, kapan ya, Indonesia bisa bikin film bagus dengan
special effect seperti itu?source
No comments:
Post a Comment